Sabtu, 25 Februari 2017

Teori menurut para ahli mengenai Bimbingan dan Konseling

1.      Menurut Rogers dalam Hendrarno (2003:24) , konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkahlakunya.
2.      Jones dalam (Insano, 2004 : 11) , menyatakan konseling merupakan suatu hunungan professional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien.  Hubungan ini bersifat individual atau perorangan, walaupun terkadang dalam melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dn memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi diri klien.
3.      Menurut Winkel (2005), konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi  oleh klien dapat teratasi semua.
4.      Menurut Sulastri (2009), konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap dengan panduan dan ketraampilan interpersonal bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang dihadapi dan menentuka jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
5.      Menurut KBBI dalam Sagala (20011),  konseling memiliki arti pemberian bimbingan oleh orang yang ahli kepada seseorang.  Sedangkan dalam situs Wikipedia Bahasa Indonesia , konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah yang berakhir pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.  Bantuan yang diberikan kepada individu yang sedang mengalami hambatan , memecahkan sesuatu melalui pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.





DAFTAR PUSTAKA

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44559/4/Chapter%20II.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34413/4/Chapter%20II.pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar