Teori
Dalam Bimbingan dan Konseling
Memenuhi
tugas matakuliah
Teknik
konseling dan Analisis problem solving
Oleh
:
Putri
Gita Defiana 20140220172
Agribsinis D
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2017
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Teori dalam Bimbingan dan Konseling
Teori berarti
prinsip-prinsip yang dapat diuji untuk dijadikan kerangka dalam melaksanakan
penelitian, sejulah proposisi yang terintegrasi secar sintatik (mengikuti
aturan tertentu) dan biasanya digunakan untuk memprediksi serta menjelaskn
peristiwa yang diamati.
Awal mula adanya teori
bimbingan dan konseling pada abad ke-20 yang dikaitkan oleh hal pribadi,
sosiologis dan filosofis.
Beberapa teori dalam
bimbingan dan konseling :
1. Teori
Trait Idan Factor
-
Teori ini dipelopori oleh Williamson
-
Konsep Utama teori , Kepribadian ialah
suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya
seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen.
-
Teroi ini disebut sebagai teori directive conseling karena konselor
berada diposisi sebagai (cobseling
centered) pusat didalam konseling sehingga menjadi pihak yang aktif dalam membantu klien untuk mengetahui bagaimana
seharusnya perilakunya untuk memcahkan masalah yang sedang dialaminya.
-
Proses konseling dibagi menjadi 5 tahap
:
a. Analisis
à Tahap dimana
konselor mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan klien
untuk lebih mengenal pribadi klien agar lebih mudah dalam menyesuaikan diri.
b. Sintetis
à Tahap konselor
mengatur dan merangkum data yang telah diperoleh sampai menemukan kelemahan,
kekuatan, bbakat, dan kemampuan penyesuaian diri.
c. Diagnosis
à Tahap konselor
menarik kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi klien.
d. Pragnosis
à Tahap konselor
memprediksi kemungkinan yang dapat terjadi dengan berdasarkan data yang
diperoleh.
e. Konseling
à Tahap pemberian
bantuan dengan cara pengembangan alternative pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
2. Teori
Rational Emitive
-
Tokoh teori ini ialah Albert Ellis.
-
Konsep Utama teori ini , manusia
bersifat rasional dan juga irasional.
Seseorang berprilaku dalam cara-cara tertentu karena ia percaya bahwa ia
harus bertindak dalam cara itu.
-
Tujuan teori konseling ada beberapa ,
yaitu :
a. Memperbaiki
dan merubah sikap, persepsi dan cara berpikir yang irasional dan tidak logis
menjadi rasional dan logis.
b. Menghilangkan
gangguan-gangguan emosional yang dapat merusak diri sendiri.
-
Proses konseling ada 2 proses yaitu :
a. Mengetahui
keuslitannya hanya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran
yang tidak logis.
b. Mengusahakan
dalam memperbaikinya dengan menunjukan sebab-sebab yang sebenarnya.
3. Teori
Behavioral
-
Tokoh pendekatan teori ini antara lain Bandura, Pavlov, Skinner,dsb.
-
Konsep teori, pendekatan ini berasumsi
bahwa perilaku manusia merupakan serangkaian hasil belajar. Pandangan teori
behavioristic yang dinyatakan oleh Skinner (dalam Soedarmadji dan Sutujono,
2005) ialah :
1. Perilaku
organisme merupakan suatu fenomena mental, lebih ditentukan dengan belajar,
sikap, kebiasaan dan aspek perkembangan kepribadian.
2. Perkembangan
kepribadian bersifat deterministic.
3. Perbedaan
individu karena adanya perbedaan pengalaman.
4. Dualisme
seperti pikiran dan tubuh, tubuh dan jiwa bukan merupakan hal yang ilmiah
sehingga tidak dapat mengatur perilaku manusia.
5. Perkembangan
kepribadian dibatasi oleh sifat genetic tetapi lingkungan dapat berpengaruh
besar.
-
Tujuan konseling dalam teori ini adalah
:
Mengajak
konseli untuk belajar prilaku yang baru yaitu prilaku yang dikehendaki oleh
lingkungan yang dominan.
-
Proses konseling sebagai berikut :
a. Konselor
menjelaskan maksud tujuan
b. Klien
mengkhusukan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling.
c. Klien
dan konselor menetapkan tujuan yang telah ditetapkan apakah merupakan perubahan
yang dimiliki klien.
d. Bersama-sama
menjajai apakah tujuan itu realistic.
e. Klien
dan konselor mendiskusikan kemungkinan manfaat dari tujuan.
f. Mendiskusikan
kemungkinan-kemungkinan kerugian tujuan.
g. Atas
dasar informasi yang diperoleh tentang tujuan klien, konselor dan klien membuat
keptusan sebagai berikut : untuk melanjutkan konseling atau mempertimbangkan
kembali tujuan mencari referal
4.
Teori Humanistik
-
Tokoh aliran humanistic Abraham Maslow,
Rogers, Victor Frankl, dsb.
-
Konsep teori, pendekatan humanistic yang
dikembangkan oleh Abraham Maslaw mendasarkan pemikirannya pada teori tentang
kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia terdiri dari :
a. Kebutuhan
biologis dan fisik
b. Kebutuhan
rasa aman
c. Kebutuhan
untuk memiliki dan mencintai
d. Kebutuhan
harga diri
e. Kebutuhan
aktualisasi diri.
Rogers
mengembangkan teori person centered theraphy dimana konseling dipusatkan pada
individu karena mengkuti pandangan teori Rogerian terhadap manusia.
-
Pribadi yang tidak sehat menurut Rogers
adalah mereka yang megalami ketidaksejajaran atau (incongruence) antara konsep
diri dengan kenyataan yang ada. Keadaan ketidaksejajaran ini dapat menimbulkan
berbagai penyakit psikologis atau neurotic behavior seperti kecemasan,
ketakutan, disorganisasi dan selalu menentukan nilai absolut.
-
Tujuan konseling ini adalah melakukan
revisi terhadap cara pandang konseli.
5.
Teori Gestalt
-
Teori gestalt diperkenalkan oleh
Frederick Perls.
-
Konsep teori ini, memandang manusia
dengan asumsi sebagai berikut :
1. Manusia
merupakan suatu komposisi yang menyeluruh yang diciptakan dari adanya gabungan
bagian-bagian, tidak ada satu bagian yang dapat dipahami tanpa melihat manusia
secara keseluruhan.
2. Seseorang
merupakan bagian dari lingkungan dan tidak dapat dipahami secara pisah.
3. Seseorang
memilih cara merespon stimuli eksternal.
4. Seseorang
mempunyai potensi untuk secara penuh menyadari keseluruhan dari sesasi,
pemikiran, emosi dan persepsinya.
5. Seseorang
mampu membuat pilihan dengan sadar.
6. Seseorang
mampu dalam menentukkan kehidupan secara efektif.
7. Seseorang
tidak memiliki pemikiran pada masa lalu dan masa yang akan datang.
8. Seseorang
pada dasarnya baik.
-
Teknik dalam pendekatan Gestalt :
1. Penekanan
tanggungjawab klien.
2. Orientasi
sekaramg dan saat ini.
3. Orientasi
kesadaran.
-
Tujuan teori ini yaitu meningkatkan
proses pertumbuhan klien dan membantu klien mengembangkan potensi
manusiawinya. Secara lebih spesifik
tujuan konseling Gestalt, sebagai beriku :
a. Membantu
klien agar memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan/ realitas.
b. Membantu
klien menuju pencapaian intregitas kepribadiannya.
c. Mengentaskan
klien dari kondisinya yang bergantung pada pertimbangan oranglain ke mengatur
diri sendiri (to be true to himself).
6.
Teori Client Centered
-
Teori ini dikembangan oleh Rogers.
-
Konsep pokok, menurut Rogers konstruk
inti konseling berpusat pada klien adalah konsep tentang diri dan konsep
menjadi diri atau perwujudan diri. Hal
ini dipandang sebagai konfigurasi konsepsi yang terorganisasikan tentang diri
yang membawa kesadaran. Teori keprbadian
Rogers dissebut sebagai The Self Teory ,yaitu :
a. Setiap
individu berada didalam dunia pengalaman yang terus menerus berubah dan dirinya
menjadi pusat.
b. Individu
merespon lingkungan sesuai dengan apa yang dialami dan ditanggapi olehnya.
c. Individu
memiiki satu kecenderungan dorangan
utama yang selalu diperjuangkannya, yaitu mengaktuaklisasikan, mempertahankan,
dan memperluas pengalamannya
d. Individu
mereaksi terhadap gejala kehidupan dengan cara keseluran yang teratur,
e. Tingkah
laku pada dasarnya adalah suatu usaha makhluk hidup yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dialmi dan diradakannya.
f. Emosi
yang meyertai tidakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sesungguhnya
merupakan suatu yang memmperkuat usaha individu mencari sesuatu atau memuaskan
kebutuhannya untuk memelihara dan mengaembangan dirinya.
g. Memahami
tingkahlaku seorang ialah dengan jalan memandang dari segi pandangan
individu-individu itu sendiri.
-
Proses konseling
Pendekatan ini
berpusat pada klien menggunakan edikit tekhnik, akan teteapi menekankan sikap
konselor. Teknik-teknik dilaksanakan dengan jalan wawancara, terapi permainan,
dan terapi kelompok, baik langsung atau tidak langsung.
Kesimpulan :
Berkembangnya
teori-teori bimbingan dan konseling serta psikologi mendorong pengembangan
teori pendekatan untuk mengatasi masalah yang dialami oleh klien. Teori yang
ada, dapat diselaraskan / disesuaikan dengan posisi dan atau masalah yang
dihadapi oleh klien. Pendekatan yang
dapat dilakukan ada beberapa macam, yaitu :
ü Teori
Trait Idan Factor
ü Teori
Rational Emitive
ü Teori
Behavioral
ü Teori
Humanistik
ü Teori
Gestalt
ü Teori
Client Centered
Referensi
:
eprints.walisongo.ac.id/3198/3/3105160_Bab2.pdf
diakses pada hari Minggu, 19 februari 2017
pukul12.30
staff.uny.ac.id/sites/default/files/.../pendekatan-pendekatan-dalam-konseling.pdf
diakses pada hari Minggu, 19
februari 2017 pukul12.30
http://cahaya-fieraz.blogspot.co.id/2014/12/makalah-teori-teori-dalam-bimbingan.html
diakses pada hari Minggu, 19
februari 2017 pukul12.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar